Ada orang yang bilang harus pilih niche berdasarkan minat dan kemampuan, ada yang bilang minat tidak penting asalkan potensinya besar.
Mana yang benar?
Keduanya.
Keduanya benar dan bisa digunakan sebagai pedoman.
Tapi manusia itu berbeda-beda. Mungkin saran dari si A cocok untuk si B tapi tidak cocok untuk si C.
Untuk itu, mari kita bahas dulu berbagai pertimbangannya supaya anda bisa tahu mana yang paling tepat untuk anda sendiri.
1. Mengapa blogger pemula sebaiknya mengikuti minatnya sendiri
Saya ini tipe orang yang selalu menyarankan supaya blogger baru memilih bidang yang dia anggap menarik.
Tapi ada banyak pakar yang tidak setuju.
Mereka bilang bahwa mereka sendiri punya banyak blog dalam topik yang sama sekali tidak mereka pahami, tapi bisa menghasilkan puluhan-ratusan juta per bulan.
Mereka itu orang-orang yang sudah berpengalaman.
Mereka sudah paham seluk-beluk blogging dan cara mengembangkannya.
Sedangkan pemula?
Belum tahu cara membuat konten yang bagus, belum tahu cara mengembangkan blog, belum tahu apapun. Apalagi kalau tidak ingin keluar biaya (untuk bayar penulis).
2. Kemampuan dan pengetahuan relatif anda
Saat menjadi blogger, maka blog anda akan jadi pusat pengetahuan.
Orang-orang yang ingin mempelajari suatu topik akan berdatangan ke blog anda. Belajar dari anda.
Sekarang bayangkan:
Kalau kita tidak lebih pintar atau lebih ahli daripada mereka yang ingin belajar, lalu gimana caranya kita bisa mengajari mereka?
Dengan belajar, pastinya…tapi ini sudah kita bahas di minat tadi.
Jadi, salah satu cara mencari niche untuk blog adalah dengan melihat kemampuan anda sendiri.
Mentang-mentang bicara “keahlian” atau “kemampuan”, saya tidak bilang bahwa anda harus jadi pakar, guru, atau master. Tidak.
Makanya di judul subbab ini saya tulis kemampuan relatif.
Artinya yang penting kemampuan kita di atas orang awam.
3. Melihat tren yang sedang atau akan naik daun
“Siapa cepat dia dapat”
Ini sering kita jadikan bahan bercanda, tapi sebetulnya tidak salah.
Memang pada kenyataannya siapa yang paling cepat biasanya bakal punya potensi terbesar untuk unggul dan jadi sukses.
Ini bisa kita jadikan sebagai niche.
Kalau kita tahu tren yang sekarang sedang naik daun atau akan segera naik daun, kita akan sangat termotivasi untuk mengejar tren tersebut.
Apalagi kalau kita juga berminat terhadap bidangnya.
Misalnya sewaktu quadcopter/drone mulai populer di tahun 2013-14, banyak blog baru yang mulai bermunculan.
Hingga sekarang jadi blog raksasa.
Atau sewaktu model diet Paleo dan gluten-free jadi populer. Banyak blog yang membahas keduanya.
Maka dari itu, coba perhatikan tren di sekitar anda.
Contohnya kalau Apple mengeluarkan produk baru bernama iRobot, maka kita tahu produk ini nantinya akan jadi populer.
Kalau kita jadi yang pertama membahas produk tersebut, kita juga akan ikut jadi populer.
4. Bisnis yang sedang anda jalankan
Ada 2 tipe orang yang ingin membuat blog:
Ingin menjadikan blognya sebagai bisnis untuk mendapatkan penghasilan.
Atau untuk menjadikan blognya sebagai sarana pengembangan bisnis.
Ini untuk anda yang tipe kedua.
Kalau anda sudah punya bisnis, mencari niche untuk blog lebih gampang karena tinggal disesuaikan dengan bisnisnya.
Misalnya kalau anda punya bisnis penyewaan kendaraan untuk wisatawan di Bali, anda bisa membuat blog yang berisi panduan travel di Bali.
Sehingga orang yang ingin traveling ke Bali nanti akan menyewa kendaraan dari anda.
Ini cara memilih topik blog yang bisa membantu mengembangkan bisnis anda:
Pahami orang-orang yang termasuk di target pasar anda. Seperti contoh tadi, misalnya orang-orang yang berwisata ke Bali
Cari tahu apa informasi-informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, panduan berwisata di Bali
Sediakan informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, tempat-tempat wisata di Bali, makanan khas Bali, dan sebagainya